Sabtu, 31 Juli 2010

Hujan

Kau adalah berkah bagi para petani...
untuk mengairi tanah dan menyirami tanaman...
kau juga adalah anugerah
untuk semua yang di dunia...

Gerimismu begitu indah...
apalagi bagi dua insan yang sedang bercinta
terlebih setelahnya kau hiasi langit
dengan pelangimu yang luar biasa...

Namun terkadang gerimismu
mengundang bencana...
terlebih gerimismu itu sepertinya
akan berubah menjadi air mata derita
seketika itu pula kau hempaskan kami
hingga tak berdaya...
apakah ini yang disebut kemarahan sang kuasa ?

Apakah karena biji padi
yang tiada pernah membuat kita ingat padanya?
hingga dia kirimkan hujan
supaya kita tersadar ?


Oleh : Euis Milawati


Hidup....

Aku tiada akan pernah menyangka
ketika musibah datang melanda...
aku hanya bisa tercengang dan berkata...
Innalillah...

Begitupula ketika anugrah datang
dengan tak disangka-sangka...
seketika hati ini berubah menjadi lebih bermakna...
dan ku hanya bisa ucapkan....
Alhamdulillah....

Namun itulah hidup,
tiada pernah ada yang menyangka
apa yang akan terjadi esok...

Namun bukan berarti kita seperti batu
yang diam membisu...
tapi berdirilah segera !
ubahlah pahitnya itu seperti manisnya gula...!


Oleh : Euis Milawati


Sabar......

Ujian hidup memang tak pernah ada habisnya,
hilang satu berganti dengan lainnya
betapa pahit ketika ujian itu melanda
seakan sesak dada begitu saja menerpa....

Dibalik sukar tersimpan mudah...
meski sesak dada dan mencekik jiwa,
ketika musibah itu melanda !
namun ternyata kita harusnya bersyukur....
dibalik semua itu ada hikmah yang begitu berharga...

Hanya satu kunci dari semua itu
ialah kesabaran....
yang tiada pernah ada batasnya...


Oleh : Euis Milawati

Buku," jembatan Ilmu "

Ku baca kau dengan menyebut nama Tuhanku...
yang telah menciftakanku....

Dan ku ikat kau dengan tulisan....
layaknya binatang buruan....

Apakah kau tahu ?
tak pernah kusadari alangkah berharganya dirimu....
tak pernah kurasakan sebelumnya,
alangkah ni'matnya ilmu yang kau berikan...

Layaknya seorang kekasih sejati
kau tak pernah meinggalkanku
meski semua orang pergi mengkhianatiku
kau tetap disini setia menemaniku...

Dan kau tak pernah menghina
biarpun aku si jelek rupa

Kau tetap disini bersamaku
menerangi jalan yang aku arungi
menuntunku dari kegelapan yang aku takuti...


Oleh : Euis Milawati


Siti khadijah....Siti Aisyah....

Siti khadijah begitu dermawan....
dialah seoran hartawan yang berjuang
dengan hartanya untuk kemajuan Islam....

Diapun istri Rasul yang suci....
yang selalu menjaga kehormatan dirinya dan....
kehormatan suaminya...
seorang Ummul Mukmin yang sangat disegani
tiada boleh ada yang menikahinya lagi
setelah Nabi muhammad yang sangat ia cintai

Begitupula Humaira....
yaitu siti Aisyah....
seorang Ummul Mukmin yang cerdas
terukir namanya dalam kitab hadist....
bersemanyam dalam hati-hati para muslimah....
semoga Allah meridhai kepadanya...

Dengan harta dan kecerdasan,
mereka berlomba-lomba berjuang di jalan Islam...

Tidakkah kita terpana oleh keduanya?
terpana oleh mulya akhlaknya....?


Oleh : Euis Milawati

Ummy.... (Ibu....)

Mengapa kau srlalu terjaga dari tidurmu ?
tidakkah engkau merasa lelah menjaganya ?
padahal ngantukmu sudah di pelupuk mata ?

Air wudhu selalu basahi wajahmu,
karena kau yakin diakhir nanti
akan mendapat ghurran muhajjalin...

Dengan nada desah, gelisah penuh harap
kau panjatkan do'a pada sang pencifta
di keheningan malam, ketika para malaikat turun....

Harapmu begitu besar,
tekadmu pun begitu kuat
untuk mendidik putra-putrimu dan mendoakannya....
agar kelak selamat dunia akhirat....

Bagimu, jabatan dan hartanya bukan segala-galanya....
bagimu, akhlaknya lebih kau cita-citakan
karna kau kelak berharap
dia akan mendoakanmu
agar selamat dunia dan akhirat....
meski kini ragamu olehnya,
tak dapat lagi terpeluk erat....


Oleh : Euis Milawati

Bisakah Aku Sepertinya ?

Aku memang tak setampan Nabi Yusuf,
tak segagah Nabi Ibrahiem,
dan tak sepintar nabi Sulaiman....
yang mampu bicara dengan bahasa binatang
terlebih aku tak sekaya dirinya,
yang memiliki istana yang megah....

Aku pu tak secerdas Imam Buchory....
yang beribu-ribu hafal hadits dan rowi...
tapi aku ingin sepertinya
seperti kobarab semangatnya !
terlebih aku ingin seperti Nabi Muhammad
yang layaknya seperti "pohon mangga"
orang-orang Quraysy melemparinya dengan cacian,
hinaan, bahkan bebatuan....
tapi dia membalasnya
dengan senyuman manis ketulusan....

Bisakah aku sepertinya ?
penyayang, penyabar da pemaaf seperti Rasulullah... ?

Karena dialah tauladan satu-satunya....
tauladanku, tauladanmu dan tauladan eluruh manusia....


Oleh : Euis Milawati

Ketika ajal menjemput

Ya Tuhanku....
bilakah waktu itu datang padaku ?
tak basa kubayangkan raga ini tak berdaya.....
dan tak bisa kupungkiri, waktu itu pasti terjadi....

Lidahku pasti kelu dan kaku,
tak bisa berkata-kata, meski terbata-bata....
telingaku pasti seperti orang tuli
bahkan mataku seperti oarang buta,
tak dapat melihat meski hanya sesaat

Setelah ajakan Talqin menyeruku,
begitu saja ragaku mendingin
tak ada yang terfikir.....
kecuali kecemasan dan ketakutan
yang menyelimuti relung hati....

Kini....tiada lagi yang berarti....
harta, keluarga dan tahta....
seandainya bisa, pasti akan menjadi tebusannya !

Maka... sebelum ketakutan dan kecemasan itu bertahta,
izinkan aku selalu berdzikir kepadamu,
agar taubatku itu tak hanya terucap
ketika ajal menjemputku....


Oleh : Euis Milawati

Jumat, 23 Juli 2010

Cinta Palsu

Bila cinta memang suci,
lalu mengapa dusta mennyelimuti ?
bila cinta memang tulus,
tapi mengapa tak bisa difahami ?
dan bila cinta memang indah dan bahagia,
lalu mengapa menorehkan luka ?

Bila arti kesetiaan terbatas dan hanya di mulut saja,
mengapa harus mengobral janji ?
dan bila cintamu hanya sekedar untaian kata nan indah,
kenapa tidak kau menjadi seorang puitis saja!

Karena cintamu palsu,
hanya berselimut manisnya mimpi
yang tiada arti....


Oleh : Euis Milawati



Tergantung

Aku hanya bisa tersenyum ketika kau tanya
tentang hidupku, meski itu tak tulus...

ku hanya bisa tuk tetap ceria
meski keadaan selalu menorehkan duka...

Apa yang ku punya memang ada
tapi adanya seperti tiada....

Entahlah kapan semuanya akan berakhir...
hatikupun selalu merasa sepi
padahal malaikat selalu menemani
palagi seorang kekasih yang dulu kunanti,
kini termiliki...

Tapi mengapa kau buatku kecewa...
padahal sabar selalu kutekuni
takkah dia menganggapku ada ?
bisakah dia buatku tenang meski sekejap ?
tuk memperdengarkan luapan hatiku
yang ingin ku ungkapkan ?

Mungkin semua itu memang mimpi
kenapa kau tak hadir
ketika aku membutuhkan ?

Seribu pertanyaan di benakku
hingga sampailah di ujungnya...
mampukah aku mempertahankannya ?...



Oleh : Euis Milawati

Raja Hati

Ketika terdendang sebuah lagu
ku teringat bintang yang membuat hatiku tersenyum
hatikupun tersentuh,
ketika kedewasaannya membuatku tersipu...

Andai kau bukan miliknya,
andai kau masih sendiri,
akan ku ukir namamu dalam hidupku
merajut indahnya hidup yang diridhoi..

Tapi terhempas hatiku...
tersayat, membekas luka yang nyeri
ketika kau ucapkan satu kata
yang tak pernah kufikirkan...

kini.... jadilah kau sebuah kekecewaan
yang buat kuncupku meredup....
kau raja hati, cinta yang buatku tersakiti...
karena kau tak bisa memilih
permaisuri dalam hidupmu....


Oleh : Euis Milaati

Tak Sempurna

Indahnya mentari menyinari
semerbak bungapun mekar mewangi
seharum bunga kesturi
dan sesejuk embun di pagi hari

tapi cintaku tak sempurna
aku hanya wanita biasa
mengharap cinta sang pemuda
yang hatinya terbagi dua....

Ya Rabby...
duhai pemilik cinta yang haqiqi....
setidaknya aku kau berikan jalan
jalan menuju keridhaan...
meski hati tak ikhlas melihat
dia bersamanya,
namun ikhlaskanlah aku tuk
menerima taqdir terbaikmu....

seumpamanya dia memang bukan untukku
tunjukkanlah aku keagunganmu
meski hati masih terbuka untuknya...
meski aku tak sesempurnanya,
tapi ku yakin kau lebih tahu
mana jalan terbaik untukku
tuk bisa hadapi semua kegalauan hati....


Oleh : Euis Milawati

Tegarlah !

Bila kau merasa bersedih
tahukah kau apa yang telah membuatnya ?
dan kebahagiaan yang kau rasa,
ingatkah kau darimana asalnya ?

jangan pernah kau merasa sendiri
ketika kau terhimpit
karena jiwa yang tercekik hidup....

atau ketika semua orang
pergi dari sisi.....
kau berkata....."tiada lagi teman sejati..."

padahal malaikat selalu menemani
Tuhanmupun tiada pernah pergi
meski seribu jiwa terpanggil

dan yakinlah dibaliknya
tersimpan hikmah yang begitu indah
dan rasakanlah ni'matnya
ketika kau menjadi manusia yang sesungguhnya....
karena musibah yang melanda,
yang selalu meneteskan air mata....


Oleh : Euis Milawati

Sabtu, 17 Juli 2010

sahabat

kau hadir bagai angin.....
kau pergipun seperti angin....
ketika mimpi-mimpi menghampir,
kaulah yang kutunggu tuk hadir
menyambutku dengan sejuta cerita menanti
akan pemberian semangatmu yang kucari....

walau kadang hati kecewa,
karna terkadang kau abaikan cerita-ceritaku...
senyummu hiasi hariku,dimimpikupun hadir
dengan membawa keceriaan

tapi...... kini kau pergi.....
yang biasa membalut kesepianku,
yang biasa mengobati rasa perihku
dengan ketulusanmu

dan kini ku hanya berharap,
disini ku hanya berdoa....
semoga kau selalu bahagia
karna ini mungkin salahku
yang tak mampu tuk memahamimu....


Oleh : Euis Milawati